Kamu pernah naik perosotan air? Masih ingat tidak rasanya meluncur ke dalam wahana itu dari satu tempat lalu tiba-tiba keluar di tempat berbeda dalam waktu sekejap?
Bagiku, marketing funnel yang baik mirip seperti perosotan air. Dia membawa kita dari yang awalnya tidak mengetahui suatu produk, menjadi ingin cepat-cepat checkout tanpa kita sadari.
Sebagai copywriter, memahami cara membuat marketing funnel yang rapi dan menarik adalah nilai bonus yang bisa membuat perusahaan atau klien ramai-ramai meminta jasa kamu.
Sebab dengan itu, sebuah bisnis mampu mengubah banyak audiens dengan tingkat awareness yang berbeda menjadi pembeli baru ataupun pembeli setia.
Maka dari itu banyak perusahaan berlomba-lomba merancang funnel yang sempurna untuk bisnis mereka demi meraup keuntungan sebanyak-banyaknya.
Tapi, apa sebenarnya marketing funnel Itu?
Dikutip dari binus.ac.id, marketing funnel adalah sebuah proses dimana seseorang tidak mengetahui sebuah brand, lalu mengenalnya, menimbang, melakukan pembelian, menilai produk, hingga menjadi pelanggan.
Video TikTok yang merekomendasikan lip balm ke kamu sehingga kamu membelinya bisa jadi adalah salah satu bagian dari funnel ini, karena membuat kamu berpindah dari satu tahapan ke tahapan selanjutnya dari customer journey.
3 Hal yang Harus Ada di Funnel Kamu
Nah, untuk copywriter pemula hendaknya kita fokus terhadap 3 hal dasar ini dulu untuk membangun marketing funnel yang sederhana tapi tetap membawa traffic :
1. Iklan atau Ads
Mereka adalah breadcrumbs yang bisa mendekatkan audiens ke produk kamu. Biasanya iklan berfungsi membawa traffic sebanyak-banyaknya ke website atau landing page.
Disini kita harus berusaha membuat audiens penasaran dan tertarik dengan produk tersebut agar bersedia mengunjungi landing page untuk mengetahui lebih lanjut.
Ciptakan pertanyaan di benak audiens yang relevan dengan keinginan atau masalah mereka, lalu beritahu jawabannya lewat landing page.
Buat setidaknya 4-5 ads untuk audiens dengan tingkat awareness yang berbeda-beda agar kamu bisa menjangkau lebih banyak orang ke landing page kamu.
2. Landing Page
Setelah mereka klik link di ads kamu, mereka akan “landing” di funnel kedua, yaitu landing page atau sales page.
Audiens yang telah mengunjungi halaman ini juga biasa disebut leads. Disini kamu bisa menjawab semua pertanyaan yang audiens punya mengenai produk kamu.
Jelaskan manfaatnya, paparkan testimonial, berikan data dan angka, serta tawarkan penawaran terbatas yang sulit untuk diabaikan.
Jangan lupa berikan CTA yang jelas agar pembeli tidak bingung dan berakhir dengan log out dari page kamu karena tidak tahu harus melakukan apa untuk checkout barang yang diinginkan.
3. Sales Email
Seringkali pengunjung sales pages tidak langsung melakukan pembelian karena alasan berbeda-beda.
Tapi jangan khawatir, hal ini bisa kamu atasi dengan mengirim sales emails secara berkala untuk meyakinkan mereka.
Kamu bisa mencantumkan formulir di landing page kamu dan menawarkan barang gratis agar mereka bersedia menuliskan email mereka dengan imbalan barang tersebut.
Fungsi sales email ini adalah untuk menjaga ketertarikan seseorang terhadap produk agar tidak padam dan malah semakin bertambah.
Kirimkan sebanyak 5-6 email yang memperkenalkan produk, lalu jelaskan bagaimana produk itu bisa membantu pembaca.
Ceritakan pengalaman pembeli lain yang sudah merasakan manfaatnya, jawab keresahan mereka tentang produk tersebut, dan bangun kepercayaan mereka terhadap brand.
Jangan lupa cantumkan CTA yang jelas di email kamu untuk kembali ke sales page atau untuk langsung checkout agar memudahkan mereka bertransaksi.
Kesimpulan
Tiga hal ini jika dibangun dengan penuh pertimbangan dan riset yang cukup, bisa menghasilkan banyak leads dan pembelian untuk sebuah produk serta meningkatkan integritas suatu brand.
Kamu sebagai copywriter handal wajib menguasai tiga hal ini agar bisa mengantarkan semua hal itu ke klien kamu sehingga mereka senang dan kamu pun juga puas karena bisa membantu mereka.