
Sebagai pemula, kamu pasti penasaran bagaimana caranya agar skill copywriting kamu meningkat dalam sekejap sehingga bisa segera membuat portofolio yang apik dan bekerja di perusahaan impian atau dengan client ideal kamu.
Kamu mungkin telah memulai dengan mengikuti satu kursus online gratis atau berbayar, tapi kecewa karena menurut kamu materi yang tersedia tidak cukup detail untuk kamu yang betul-betul awam dengan copywriting maupun digital marketing.
Itu sebenarnya wajar. Soalnya kursus-kursus tersebut memang menargetkan para pemula dan dikemas dengan sedemikian rupa agar orang-orang awam bisa langsung mengerti konsep dasar copywriting tanpa memusingkan hal-hal di tingkat lanjut.
Terus, bagaimana kalau kamu ingin belajar tentang copywriting lebih dalam lagi?
Jawabannya adalah belajar lagi. Cari ilmu lagi dan langsung terapkan apa yang kamu pelajari di tulisan kamu. Maka ilmu dan kemampuan kamu akan “bertumpuk” dan itulah yang membuat kualitas copy kamu meningkat.
Banyak sekali cara yang bisa kamu lakukan setiap harinya untuk menambah ilmu dan meningkatkan skill. Berikut tiga hal yang aku pribadi lakukan setiap harinya untuk mengasah skill dan menambah wawasan:
1. Konsumsi konten tentang copywriting setiap harinya.

Coba kamu tanyakan ke semua penulis buku di dunia ini, nasihat apa yang akan mereka berikan kepada pemula yang ingin juga menerbitkan buku seperti mereka?
Kebanyakan dari mereka pasti akan memberi jawaban yang sama; perbanyaklah membaca. Karena membaca bagi penulis seperti panah tanpa busur, yang satu tidak akan lengkap tanpa yang lainnya.
Copywriter pun juga sama, demi mencapai skill yang banyak orang butuhkan, kita harus memperbanyak konsumsi konten yang membahas ranah pekerjaan ini.
Tidak harus dari buku. Beruntungnya kita yang sekarang hidup di zaman digital, belajar copywriting bisa kamu lakukan dari video Youtube, menonton podcast, ataupun membaca artikel blog. Kuncinya adalah konsisten. Kamu harus konsisten belajar meskipun itu cuma 5 menit setiap harinya.
Kamu bisa meniru cara yang aku pakai; buat playlist video di YouTube dan isi dengan semua video tentang copywriting yang kamu temukan dan kamu juga tertarik untuk mempelajarinya. Lalu tekadkan untuk menonton setidaknya satu video setiap hari. Jika video di playlist kamu sudah banyak yang kamu tonton, tambah lagi dengan video yang menurut kamu relevan. Buat habit tracker bila perlu agar kamu termotivasi untuk melakukan ini setiap harinya.
Kalau kamu tidak tertarik dengan video, kamu bisa ganti dengan playlist podcast, atau reading list buku maupun artikel. Kamu akan terkejut dengan banyaknya pengetahuan yang kamu kumpulkan hari demi hari.
Hal ini memungkinkan kamu untuk mengidentifikasi kelemahan dan kelebihan diri, apakah kamu kurang jago dalam menulis landing page tapi lancar dalam email marketing, atau kamu lambat dalam riset tapi cepat dalam membuat headline yang menarik. Dengan begitu kamu bisa fokus memperbaiki kelemahan kamu sehingga kualitas copy yang kamu buat bisa memenuhi ekspektasi.
Cara ini juga membiasakan kamu untuk berkutat dengan istilah-istilah di dunia copywriting dan marketing secara umum. Sehingga wawasan kamu meluas jika sewaktu-waktu mendapat kesempatan untuk interview kerja.
2. Menulis ulang copy yang ditulis orang lain dengan tangan.

Tips ini aku dapatkan dari beberapa YouTuber copywriting luar negeri yang videonya dulu sering aku tonton.
Literally, mereka menyarankan kita untuk menulis ulang copy atau ads yang mereka temui dengan tangan. Dengan kertas dan pena.
What? Di dunia digital seperti ini emang masih perlu dengan cara menulis manual seperti itu? Bukannya ngetik di laptop jauh lebih cepat?
Aku juga awalnya skeptis dengan cara ini, tapi setelah seminggu aku coba, ternyata banyak manfaat yang aku dapatkan.
Pertama, kita bisa belajar merangkai kata yang runut dan mudah dimengerti. Karena salah satu ciri dari copywriting adalah tulisan dengan tujuan tertentu dan semua orang mudah memahaminya. Kedua hal tersebut bisa sangat tricky untuk dicapai kalau kita tidak memperbanyak membaca dan menganalisa copy atau ads yang sudah ada dan berjalan dengan baik.
Kedua, menulis dengan tangan membuat kita lebih perhatian dengan pilihan kata pada ads tersebut. Sehingga kita bisa dengan mudah mengkategorikan kata mana yang cocok untuk ads satu dan mana yang tidak.
Ketiga, menulis dengan tangan memaksa kita untuk membaca ads berulang kali dan hal ini secara tidak langsung bisa membuat kosakata kita semakin bertambah tanpa kita sadari.
3. Menulis copy sendiri untuk klien imajiner.

Tips terakhir ini adalah yang paling seru untuk dilakukan tapi juga paling melelahkan.
Esentially, kita pilih satu bisnis random di internet dan kita pura-pura jadi copywriter untuk mereka. Kamu bebas memilih untuk menulis ads, email marketing, landing page, atau yang lainnya.
Inti dari latihan ini adalah agar kamu terbiasa dengan pekerjaan ‘asli’ copywriter sehingga kamu tidak kagok saat menerima klien pertama kamu.
Kalau kamu seorang newbie, mungkin kamu bakalan terkejut dengan banyaknya hal yang perlu kamu persiapkan sebelum benar-benar menulis copy. Ada riset pelanggan, riset produk, serta riset keywords yang perlu dimasukkan kalau klien kamu juga peduli dengan SEO.
Kemudian saat menulis copy pun kamu harus menyesuaikan dengan tujuan yang dipilih, apakah itu untuk marketing, selling, atau branding. Cukup membingungkan, kan? Tapi disitulah serunya karena kamu bebas menulis copy apapun sesuka kamu tanpa terikat oleh apapun.
Tiga hal ini aku coba lakukan setiap harinya dan efek yang muncul pun tidak main-main. Copy aku jadi lebih tertata dan menjalankan riset pun jadi lebih terarah.
Aku tantang kamu untuk melakukan tiga hal ini selama 30 hari ke depan dan rasakan sendiri manfaatnya. Karena sejatinya tidak ada kesuksesan yang instan. Semua orang pasti punya perjuangannya masing-masing yang mereka lalui berbulan-bulan atau bertahun-tahun sebelum mencapai kesuksesan itu. Gimana? Kamu udah siap memulai perjalanan copywriting kamu sendiri?